KKN UMK Dukung Pemerataan Penggunaan Biogas dalam Memanfaatkan Limbah Kotoran Sapi di Desa Soneyan Pati

Pati – suryanasional.com – Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati kini memiliki daya tarik wisata baru yang unik. Berkat dukungan Pemerintah Provinsi melalui kelompok tani yang berbadan hukum, desa ini berhasil membangun fasilitas biogas yang menjadi daya tarik utama wisata edukasi. Berkat program KKN Universitas Muria Kudus, desa ini telah berhasil mengembangkan potensi wisata edukasi berbasis biogas, Kamis (15/08/24).

“Pembangunan fasilitas biogas ini berkat bantuan dana daripemerintah provinsi melalui kelompok tani yang berbadanhukum.” Ujar Bapak Huda Selaku Pemilik Biogas.

Pengunjung dapat belajar tentang proses pembuatan biogas, manfaatnya bagi lingkungan, serta cara mengaplikasikan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari. Desa Soneyan juga menawarkan pengalaman langsung memasak menggunakan kompor biogas.

“Kami berharap Desa Soneyan dapat menjadi destinasi wisata edukasi yang menarik bagi wisatawan, terutama bagi pelajar dan mahasiswa,” ujar Kepala Desa Soneyan.

Dalam kegiatan ini, tim KKN UMK melakukan serangkaian aktivitas, termasuk sosialisasi tentang manfaat biogas, pelatihan pembuatan dan penggunaan biogas, serta instalasi sistem biogas di rumah Bapak Nurul Huda.

Selain itu, mereka juga memberikan edukasi mengenai cara perawatan dan pengelolaan biogas agar dapat berfungsi dengan efektif dan efisien.

Mahasiswa Universitas Muria Kudus lakukan proses pengelolaan kotoran sapi jadi biogas agar dapat berfungsi dengan efektif dan efisien

Biogas, yang dihasilkan dari proses fermentasi limbah organik, menawarkan solusi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan biogas, masyarakat di Desa Soneyan diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengelola limbah organik dengan lebih baik.

Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat setempat, yang melihat potensi besar dari penerapan biogas dalam meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan mereka.

Melalui upaya ini, UMK berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam pengembangan energi terbarukan dan pemberdayaan masyarakat di desa-desa terpencil.

Kegiatan pemberdayaan biogas ini merupakan contoh nyata dari komitmen UMK dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat yang berkelanjutan dan berdampak positif.

Harapannya, kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi Bapak Nurul Huda, tetapi juga menjadi model yang dapat diadopsi oleh warga desa lainnya untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan ekonomi lokal.

Kegiatan KKN mahasiswa UMK memfokuskan pada publikasi hasil kegiatan melalui media sosial dan media massa, karena di Desa Soneyan belum ada branding yang komprehensif terkait energi biogas ramah lingkungan.

Untuk itu, mahasiswa KKN UMK membuat platform media sosial dan media massa guna menyebarluaskan pemanfaatan kotoran sapi dengan dukungan dari pemerintah Desa Soneyan.

Kolaborasi antara mahasiswa KKN Universitas Muria Kudus dan masyarakat Desa Soneyan telah membuahkan hasil yang luar biasa. Desa Soneyan kini telah berhasil membangun branding sebagai desa wisata yang mengusung konsep ramah lingkungan dengan memanfaatkan biogas dari kotoran sapi.

“Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak, terutama pemerintah desa dan masyarakat,” ujar KoordinatorKKN UMK Desa Soneyan.

“Kami berharap program ini dapatmenginspirasi desa-desa lain untuk mengembangkan potensisumber daya lokal.”

Kegiatan KKN ini memberikan kontribusi positif terhadap pengelolaan limbah ternak di Desa Soneyan dan menunjukkan potensi besar biogas sebagai sumber energi yang ramah lingkungan.

Dukungan berkelanjutan dan pengembangan lebih lanjut akan memastikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat desa dan berharap menjadi Desa Edukasi yang diharapkan oleh Kepala Desa Soneyan dan masyarakat. (AD)