Bojonegoro, Suryanasional.com – Sedekah bumi merupakan sebuah tradisi yang dilakukan masyarakat Desa Pancur dalam upaya mengimplementasikan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rejeki dan karunia berupa hasil bumi yang berlimpah.
Kepala Desa Pancur, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Lulus Pujiono mengatakan hal tersebut saat pelaksanaan sedekah bumi di desanya, Rabu (20/7/2022).
Menurut Kades yang telah terpilih dua periode ini, selain bentuk ungkapan syukur kepada Allah SWT, sedekah bumi mempunyai makna harmonisasi masyarakat Desa Pancur.
“Selain sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, sedekah bumi juga mempunyai makna kebersamaan dan kerukunan antar warga. Hal tersebut tersirat melalui sedekah yang mereka bagi-bagikan antar sesama warga,” kata Lulus Pujiono.
Selanjutnya, Lulus Pujiono menyebutkan, bahwa banyak nilai-nilai yang terkandung di dalam pelaksanaan sedekah bumi.
“Terdapat nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalam pelaksanaan sedekah bumi ini, diantaranya dari aspek sosial kemasyarakatan, contohnya seperti gotong royong dengan cara berbagi rejeki dengan warga lainnya dalam balutan kerukunan,” kata dia.
“Alhamdulillah, masyarakat mempercayakan saya untuk mengemban amanah memimpin Desa Pancur dua periode. Semoga amanah ini dapat memberikan dampak manfaat dan kemaslahatan bagi warga Pancur,” kata Lulus Pujiono.
Menurutnya, momentum sedekah bumi diambilkan menurut hitungan hari baik.”Pelaksanaan sedekah bumi dilaksanakan setahun sekali. Sedekah bumi dilaksanakan dengan melalui proses penghitungan hari baik. Kebetulan hari baik jatuh pada Rabu Pahing di bulan Dzulhijjah,” katanya.
Banyak rangkaian acara yang dilakukan dalam prosesi sedekah bumi di Desa Pancur.
“Rangkaian acara sedekah bumi diantaranya, doa bersama dalam bentuk syukuran, Kesenian Tayub dalam upaya pelestarian budaya. Pagelaran tayub dilaksanakan di depan kediaman Kades Pancur.(Lex/red).