Berlangsung Seru, Dua Paslon Saling Adu Argumen Atasi Persoalan Banjir dan Longsor di Bojonegoro

Penulis : Rizal Abdi N.

 

Bojonegoro – Debat publik kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bojonegoro yang berlangsung pada (13/11/2024) malam di Balroom Hotel Eastern jalan Veteran, turut Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro.

Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 01, Teguh Haryono – Farida Hidayati dan Paslon nomor urut 02, Setyo Wahono – Nurul Azizah saling adu argumen perihal progam yang tepat guna menanggulangi permasalahan banjir dan longsor yang sering melanda di beberapa Kecamatan yang ada di Bojonegoro.

Saat sesi kedua debat berlangsung, moderator pembawa acara memberikan pertanyaan kepada Paslon nomor urut 02 seputar progam yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan banjir dan longsor yang sering terjadi di Bojonegoro.

Paslon nomor urut 02, Wahono – Nurul langsung memaparkan progam yang mereka siapkan untuk mengatasi hal tersebut, mereka menyebut akan membangun infrastruktur hijau, seperti pembangunan tanaman hijau dan pembangunan saluran draine dengan vegetasi.

Mereka juga menilai, permasalahan seperti banjir dan longsor di Bojonegoro disebabkan lantaran tandusnya beberapa hutan di Bojonegoro, mereka beranggapan, dengan melakukan reboisasi merupakan salah satu progam yang dinilai salah satu cara penanggulangan persoalan banjir dan longsor yang sering melanda di Bojonegoro.

“Selanjutnya adalah pembangunan tanggul dan embung, selain menjadi salah satu cara mencegah banjir, pembangunan tanggul dan embung juga dapat membantu di sektor pertanian,” terang Setyo Wahono didampingi Nurul Azizah saat diberi waktu untuk memaparkan progam perihal permasalahan banjir dan longsor di Kabupaten Bojonegoro.

“Pengelolaan limbah dan sampah serta peringatan dini terhadap banjir yang tidak bisa dipisahkan selain itu kami juga akan memberikan edukasi terhadap masyarakat Bojonegoro terkait dampak akibat dan sebab bencana banjir,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Paslon nomor urut 02, Nurul Azizah, Dirinya menambahkan, dari seluruh progam yang disampaikan perihal permasalahan banjir dan longsor ini, progam ini semua tertera dalam misi Wahono – Nurul yang ketiga yakni ‘Membangun Lingkungan Lestari dan Mengembangkan Energi Terbarukan’.

“Dalam misi ketiga ini, agar tercapai tentu melibatkan peran serta masyarakat, utamanya yang saat ini terjadi adalah ruang terbuka hijau yang perlu di tingkatkan mulai dari RTH (Ruang Terbuka Hijau, red) pabrik dan RTH private,” tambahnya.

“Pengelolaan sampah tentu juga harus melibatkan peran serta masyarakat tentunya dengan melakukan 3 R, Reduce, Reuse dan Recyle, dengan hal itu semua maka terwujudnya energi baru dan terbarukan,” tandasnya.

Sementara itu, menanggapi progam yang dipaparkan Paslon nomor urut 02, Paslon nomor urut 01 Teguh Haryono – Farida Hidayati menyampaikan, bahwa progam yang mereka bawa untuk menanggulangi permasalan banjir dan longsor, yakni dengan cara melibatkan calon pengantin guna bekerja sama dengan pencatatan sipil dengan ditugaskannya untuk menanam pohon tanaman keras.

“Kami akan melibatkan calon-calon pengantin untuk menanam pohon tanaman keras, supaya 10 tahun kedepan, mereka nanti akan merasakan apa kegunaan dan manfaat dari tanaman yang mereka tanam untuk anak cucu mereka,” terang Farida Hidayati bersama Teguh Haryono saat menanggapi progam paslon 02.

“Maka dari itu, apakah Paslon 02 setuju dengan progam melibatkan calon pengantin untuk menanam pohon tanaman keras? dan satu hal lagi, tadi Paslon 02 memaparkan tentang EBT (Energi Baru dan Terbarukan, red), Oleh karena itu, saya tanya lagi kepada Paslon 02, Tipe atau jenis EBT apa yang akan diterapkan di Kabupaten Bojonegoro?,” tanya Paslon 01

Menjawab pertanyaan itu, Nurul Azizah mengatakan, bahwasannya pelibatan seluruh elemen masyarakat itu sangat penting, bukan hanya sekedar calon pengantin, hal itu dikarenakan Ia menilai untuk menanam yang namanya Ruang Terbuka Hijau (RTH), maka yang dimaksud yaitu terdiri dari penanaman pohon yang tentunya ini nanti akan secara publik, diruang dan RTH private.

“Jika RTH Private dan RTH Publik sesuai dengan kualitas, saya yakin Kabupaten Bojonegoro menjadi adem dan ayem serta teduh, inilah yang akan dicapai Paslon 02,” tegas Nurul Azizah.

(riz/red)