Akibat Penguasaan Lahan, Puluhan Warga Desa Trenggulungan Geruduk Kantor Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Bojonegoro

Bojonegoro – Puluhan Warga Desa Trenggulungan Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan melakukan aksi protes di Kantor Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Bojonegoro, Selasa (30/07/2024).

Aksi protes puluhan warga Desa Trenggulungan tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya mereka merasakan dampak penggusuran lahan garapan yang selama ini dikuasai oleh PT Perusahaan Nusantara X (PTPN X) dan PT Wahyu Daya Mandiri (WDM).

Kedatangan Kelompok Tani Hutan Desa Trenggulungan itu langsung di sambut oleh Kepala Cabang Dinas Kehutanan Bojonegoro untuk melakukan mediasi dengan Cabang Dinas Kehutanan dan Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur lewat Zoom.

Poniran selaku koordinator aksi kepada awak media ini menyampaikan bahwa pengambil alihan lahan garapan kami yang dilakukan oleh PTPN X dan PT WDM tidak ada sosialisasi terlebih dahulu.

“Kami yang datang ini bergantung hidup dari lahan hutan dan jika tidak segera di kembalikan bagaimana nasib kami. Padahal lahan tersebut merupakan sumber kehidupan keluarga kami”, ucap Poniran.

Ditempat yang sama, Ketua Asosiasi Masyarakat Pemanfaat Lahan Hutan (ASMAPTAN), Amin Thohari yang ikut mendampingi warga Desa Trenggulunan membenarkan bahwa P.81 tentang swasembada gula merupakan program Pemerintah.

Poniran selaku Ketua Koordinasi (kiri), bersama Amin Thohari selaku Ketua Asmaptan (kanan) saat memberikan keterangan pers.

“Namun jika pengelolaannya ngawur dan tidak melihat langsung kondisi di bawah justru menambah petaka bagi masyarakat kecil”, imbuh Amin Thohari.

Amin Thohari sangat menyayangkan apabila penggusuran lahan garapan tersebut terus dilakukan akan semakin berdampak bagi para kelompok tani kedepannya.

“Mereka harus menyambung hidupnya bagaimana? bila lahan yang mereka gunakan untuk bercocok tanam dijadikan lahan tebu”, tegasnya.

Pihaknya berharap, Kantor Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Bojonegoro bisa memfasilitasi untuk mediasi dengan pihak PTPN dan WDM sehingga permasalahan bisa cepat tuntas.

“Dalam satu Minggu kedepan kami berharap bisa diketemukan dengan PTPN X untuk negoisasi terkait penyelesaian dengan Kelompok Tani, jika tidak ada titik temu kami bersama Kelompok Tani akan bertindak sendiri”, tandasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Kehutan Bojonegoro, Widodo menjelaskan bahwa semua keluhan warga sudah kami akomodir dan segera kami tindak lanjuti untuk pertemuannya dengan pihak pengelola baik itu PTPN maupun WDM.

“Tadi dalam pertemuannya melalui zoom dengan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jatim apa saja yang disampaikan oleh para petani sudah didengar langsung oleh Ibu Diyah”, pungkasnya.

(Riz/red)