Sosialisasi Ketenagakerjaan Dan Pembetukan Tim TNA Dinas Ketenagakerjaan Tahun 2025

Pasuruan,Suryanasionsl.com – Menyikapi berbagai permasalahan ketenagakerjaan yang kian marak, Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Ketenagakerjaan menyelenggarakan agenda Sosialisasi dan Pembentukan Tim Training Need Analysis (TNA). Kegiatan dilaksanakan di Auditorium Mpu Sindok, Graha Maslahat pada hari Rabu (28/8/2024), dibuka oleh Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto.

Hadir dalam forum diskusi dan evaluasi, Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Eko Widiatmo; Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Nurul Huda; Ketua Human Resource Development (HRD) Club Kabupaten Pasuruan, Wahyu Budi Priyanto dan perwakilan dari beberapa perusahaan.

Dalam arahannya, Pj. Bupati Andriyanto menegaskan, unsur Pentahelix di Kabupaten Pasuruan harus saling bersinergi dan berjalan beriringan. Baik dari Pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha maupun media. Menurutnya, dinamika dan permasalahan perusahaan dan dunia ketenagakerjaan harus diselesaikan bersama. Terlebih masing-masing memiliki tantangan masing-masing.

“Problematika ini sudah seyogyanya dicarikan solusi secara kolektif. Seperti halnya saling memberikan keuntungan satu sama lain. Perusahaan memerlukan Pemerintah, begitu juga Pemerintah yang memerlukan perusahaan. Kami, Pemkab Pasuruan siap memfasilitasi dan bersinergi dengan Panjenengan semuanya. Karena di era sekarang ini kita memiliki tantangan masing-masing,” ujarnya didampingi oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Kabupaten Pasuruan, M. Nur Kholis.

Menurut hemat Penjabat Kepala Daerah Kabupaten Pasuruan, terbentuknya Tim TNA dapat memberikan solusi terkait permasalah ketenagakerjaan. Tentunya dengan kualifikasi yang disesuaikan pada perusahaan yang ada. Nantinya, akan dilakukan analisis secara mendalam sekaligus menghadirkan beragam inovasi.

“Saya titip dengan adanya pembentukan Tim Training tidak hanya ada pembentukan saja. Tetapi ada analisis dan juga inovasi. Saya kira dengan pembentukan TNA bisa mengidentifikasi kebutuhan pelatihan juga. Meningkatkan kemitraan yang efektif juga,” pesannya.

Sementara itu, Kadisnaker M. Nur Kholis menambahkan, pembentukan Tim TNA diharapkan dapat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan kerja dan kompetensi SDM yang dibutuhkan pasar kerja. Sekaligus sebagai bahan acuan dalam penyusunan program pelatihan di UPTD-LKD (Unit Pelaksana Teknis Dinas-Latihan Kerja Daerah) Rejoso.

“Keberadaan Tim TNA kami harapkan bisa meningkatakan kemitraan yang efektif dengan perusahaan. Juga mampu meningkatkan penyerapan alumni hasil pelatihan di UPTD-LKD Rejoso untuk mengurangi angka penganguran terbuka,” imbuhnya.

Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, angka pengangguran di Kabupaten Pasuruan mencapai 5,48 persen atau sejumlah 50.171 orang. Rinciannya, 30.459 orang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan sejumlah 19.712 orang. Persentase tersebut lebih tinggi dari angka pengangguran Provinsi Jawa Timur sebesar 4,88 persen.

Masih sulitnya pencari kerja mendapatkan penempatan di Kabupaten Pasuruan diantara penyebab masih adanya kesenjangan kompetensi yang cukup besar. Terutama antara kebutuhan perusahaan dengan yang dimiliki oleh pencari kerja.

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Pasuruan terus berupaya mereduksi disparitas tersebut dengan meningkatkan kompetensi para pencari kerja. Diantaranya melalui kegiatan pelatihan kerja dan membentuk Tim TNA yang diketuai oleh Kadisnaker Kabupaten Pasuruan. Targetnya, kemampuan skills para pelamar kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan. (Humas /red))