Tingkatkan Kompetensi Entrepreneurship,IAI Al Fatimah Bojonegoro Gelar Kuliah Praktisi

Bojonegoro suryanasional.com – Dalam rangka meningkatkan kompetensi entrepreneurship di kalangan mahasiswa, Institut Agama Islam (IAI) Al-Fatimah Bojonegoro menggelar kuliah praktisi, dengan mengusung tema Membangun Entrepreneurship Berbasis Kearifan Lokal sebagai Kompetensi Pendukung untuk Mengurangi Pengangguran Terdidik di Kabupaten Bojonegoro.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan tujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi entrepreneurship yang diperlukan dalam berbagai bidang keilmuan, serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja, kegiatan ini juga dihadiri oleh seluruh Mahasiswa dan Civitas Akademika.

Tema yang diangkat dalam Kuliah Praktisi kali ini berfokus pada pentingnya membangun usaha dengan memanfaatkan kearifan lokal yang tidak hanya mampu mengurangi angka pengangguran terdidik, tetapi juga mengangkat potensi Daerah.

Dengan menghadirkan narasumber lulusan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) yang kini menjabat sebagai Direktur PT Futuristic Global Food, Direktur CV Indo Jaya Nusantara, Direktur PT Josan Multi Pangan, Founder Tetanen, Founder Diankresna Foundation, serta eksportir pangan dan perikanan laut ke lebih dari 10 Negara di Dunia, menyampaikan kisah inspiratif mengenai awal perjalan bisnisnya, menurutnya kunci utama memulai usaha adalah kemauan yang kuat.

“Entrepreneurship harus dimulai dari kemauan yang diwujudkan,” ujar Dian Kresnawati yang dikenal sebagai warga Bojonegoro yang telah sukses memperkenalkan produk lokal ke kancah Internasional.

Menurut perempuan yang juga telah menciptakan salah satu produk andalan Es Krim Batik Khas Bojonegoro dan Nata de Banana Skin tersebut menekankan, lima kunci utama dalam memulai berwirausaha.

“Lima kunci utama dalam memulai berwirausaha, yaitu dimulai dengan kemauan, karena kemauan yang kuat menjadi pondasi awal bagi seorang entrepreneur. Tanpa kemauan, langkah untuk memulai usaha tidak akan pernah terjadi”, jelas Dian Kresnawati.

“Manfaatkan apa yang dimiliki dan yang tersedia di lingkungan sekitar, karena Potensi lokal bisa menjadi peluang besar jika dikelola dengan baik”, tambahnya.

Dian Kresnawati : Kunci kesuksesan dalam memulai usaha adalah kemauan yang kuat.

Menurutnya, jaringan sosial merupakan aset penting dalam berwirausaha. Membangun hubungan yang baik dengan konsumen dan mitra usaha akan mendukung kelangsungan usaha. Meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan inovatif, karena kreativitas dan inovasi adalah kunci untuk mampu bersaing dalam dunia usaha yang sifatnya dinamis.

“Selalu mencari ide baru dan mewujudkannya. Seorang entrepreneur harus selalu mencari dan merealisasikan ide-ide baru karena entrepreneurship adalah tentang praktek nyata”, sambungnya.

Selain itu, pihaknya juga menyoroti bahwa setiap usaha pasti menghadapi tantangan. cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menanamkan sikap pantang menyerah dan selalu berusaha untuk belajar serta memperbaiki performa kita.

“Komitmen yang kuat menjadi salah satu kunci untuk menghadapi tantangan. Sebab komitmen yang kuat akan membangun jaringan sosial yang terpercaya, baik antara seller, buyer, maupun mitra usaha lainnya”, tandasnya.

Kuliah praktisi ini berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme, Mahasiswa IAI Al-Fatimah Bojonegoro sangat antusias mengikuti setiap sesi, mulai dari pemaparan materi hingga sesi tanya jawab. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menunjukkan minat dan semangat mahasiswa dalam memahami lebih dalam mengenai entrepreneurship berbasis kearifan lokal.

Kuliah praktisi ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa, terutama dalam membentuk mindset entrepreneurial yang kreatif dan inovatif. Selain itu, dengan memahami dan memanfaatkan potensi lokal, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan usaha yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, Acara kuliah praktisi ini merupakan salah satu langkah konkret IAI Al-Fatimah Bojonegoro dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih siap menghadapi dunia kerja dengan bekal pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang mumpuni.

Melalui entrepreneurship berbasis kearifan lokal, tidak hanya pengangguran terdidik yang dapat dikurangi, tetapi juga potensi daerah dapat terus dikembangkan dan dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional. IAI Al-Fatimah Bojonegoro berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan potensi mahasiswa agar mampu bersaing dan sukses di masa depan.

(Riz/red)