Bojonegoro suryanasional.com – Kelangkaan Gas Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kilogram (Kg) di Kabupaten Bojonegoro telah banyak dirasakan oleh seluruh warga masyarakat, kelangkaan Gas LPG tersebut membuat seluruh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Bojonegoro bergerak menggelar diskusi dan konsolidasi tentang kelangkaan Gas LPG 3Kg.
Bertempat di Sekretariat IMM Bojonegoro, diskusi dan konsolidasi tersebut dihadiri Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Ikatan Pelajar Muhamadiyah Bojonegoro, Jumat (17/05/2024).
Seperti kita ketahui Kelangkaan Gas LPG 3 Kg membuat resah masyarakat Bojonegoro hampir menyeluruh di rasakan dari berbagai kecamatan yang ada di Bojonegoro. Hal ini memang harus segera di tindak lanjuti pemerintah dan DPR beserta dinas-dinas terkait dalam kestabilan kebutuhan masyarakat.
A. Fathoni Ketua Umum PC IMM Bojonegoro menyampaikan bahwa yang terjadi di lapangan dan realita yang di alamai masyarakat memang gas LPG 3 Kg langka dan mahal.
“Dalam hal ini dugaan kelangkaan terjadi di level pengecer dan harganya lebih tinggi, sedangkan di pangkalan LPG resmi harga HET Rp 16.000/tabung.” Ungkap Fathoni
Menurutnya, Harga Gas LPG di Bojonegoro bervariatif mulai dari harga yang lebih dari Rp 22.000 sampai Rp 30.000. Dengan harga yang cukup signifikan tersebut di rasakan oleh masyarakat Bojonegoro terutama pada pedagang kaki lima dan pelaku UMKM yang ada di Bojonegoro.
“Bahkan, yang katanya ada jaringan gas di rumah-rumah warga sekitar wilayah kota, namun kurang menjadi solutif, karena warga yang telat membayar akan kena denda, sehingga lebih memilih tabung gas LPG 3 Kg”, jelasnya.
Pihaknya menyampaikan Diskusi dan Konsolidasi tentang kelangkaan gas LPG 3 Kg di Kabupaten Bojonegoro tidak berhenti di sini.
“Selanjutnya kami akan melibatkan beberapa pelaku UMKM yang ada di Bojonegoro”, pungkasnya.
(Riz/red)